Kementerian Kesehatan melalui laman kemkes.go.id, Rabu, 21 Oktober 2020, menyatakan komorbid sebagai penyebab terbanyak kematian pasien Covid-19 di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana, mengatakan bahwa 95 persen pasien Covid-19 di Jawa Timur meninggal karena komorbid.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Muhammad Ichsan Mustari, mengatakan bahwa 97 persen kasus kematian di wilayahnya disebabkan oleh komorbid. “Komorbid ini yang memperberat kondisi pasien,” kata dia seperti yang dikutip Tempo dari laman kemkes.go.id.
Analisis kematian pasiem Covid-19 berdasarkan usia dan riwayat komorbid telah dianalisis Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Dilansir dari laman covid19.go.id, Rabu, 16 Desember 2020, hasil penelitian ini berhasil menemukan tingkat risiko Covid-19 pada pasien dengan komorbid.
Pasien Covid-19 yang memiliki penyakit ginjal mempunyai risiko kematian 13,7 kali lebih besar dibanding pasien yang tidak memiliki penyakit ginjal. Sedangkan pada penyakit jantung, risikonya 9 kali lebih besar daripada orang yang tidak memiliki penyakit jantung.
Sementara itu, orang dengan komorbid diabetes mellitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih tinggi dan orang dengan komorbid hipertensi serta penyakit imun memiliki risiko kematian 6 kali lebih tinggi dibanding mereka yang tidak memiliki penyakit ini.
“Mereka yang memiliki penyakit komorbid lebih dari satu, beresiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, seperti yang dikutip Tempo dari laman covid-19.go.id, Rabu, 16 Desember 2020.
Pasien Covid-19 yang memiliki dua komorbid akan berisiko 15 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19 dibanding mereka yang tidak memiliki komorbid. Sementara orang dengan tiga komorbid memiliki risiko 29 kali lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19.
AMELIA RAHIMA SARI