Dyan Dilato akhirnya memberikan penjelasan terkait perkataannya yang dianggap menghina masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Buntut dari ucapannya itu membuat dirinya tak lagi menjabar sebagai Head of Operation Sporting Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
Sebelumnya, Dyan sempat memberikan reaksi yang dinilai menghina warga NTB. “Marshallnya katro semua, ndeso. Bukannya bertugas sebagai marshal, tapi malah pada nonton balap. Dan yang dipersoalkan bukan jumlah marshal, tapi kualitasnya,” ujarnya.
Ucapan itu ia lontarkan setelah Dorna Sport secara resmi membatalkan agenda Asia Talent Cup (ATC) 2021 di Sirkuit Mandalika pada akhir pekan kemarin. Pasalnya, pihak panitia dinilai tidak bisa memenuhi aspek keselamata akibat kurangnya jumlah marshal.
Setelah kalimat bernada hinaan itu tersebar ke sejumlah media, Dyan pun memberikan klarifikasi. Dyan menganggap bahwa dirinya tidak pernah membuat pernyataan seperti yang diberitakan sejumlah media. Menurutnya, ucapan itu hanya sekedar candaan di chat personal.
“Saya Dyan Dilato tidak pernah membuat pernyataan apapun ke seluruh media khususnya media yang memuat berita mengenai ajang IATC tentang marshal,” kata Dyan seperti dikutip Gooto.com dari situs berita Antara.
“Itu hanyalah candaan di WA. Secara kode etik wartawan itu tidak sesuai,” kata Dyan. “saya mohon maaf atas kesalahpahaman ini.”
Terlepas dari itu, MGPA akan menggelar ATC 2021 di Sirkuit Mandalika pada akhir pekan nanti. Jadwal itu berbarengan dengan agenda WorldSBK Mandalika, yakni 19-21 November 2021.