Ini Tanda-tanda Pasien Isolasi Mandiri di Rumah Harus Dibawa ke Rumah Sakit

Covid-19 terus melonjak akibat mutasi varian delta membuat pasien positif dengan gejala yang tidak terlalu gawat terpaksa harus isoman atau isolasi mandiri di rumah akibat keterbatasan kapasitas rumah sakit.

Namun, akhir-akhir ini banyak juga pasien isoman yang meninggal akibat gejala yang semakin buruk. Apa saja indikator pasien isoman atau isolasi mandiri perlu dibawa ke rumah sakit?

Dikutip dari akun media sosial dokter Samuel Pola Karta Sembiring yang sehari-hari praktek sebagai dokter umum di RSUP Hasan Sadikin Bandung, berikut tanda pemburukan pada pasien isoman:

Selain itu, perlu diperhatikan juga tanda-tanda perburukan pada anak. Dikutip dari media sosial dr. Samuel Pola Karta Sembiring, tanda-tanda perburukan pada anak yaitu:

Usia < 2 bulan: > 60x/menit

Usia 2-11 bulan: > 50x/menit

Usia 1-5 tahun: > 40x/menit

Usia > 5 tahun: > 30x/menit

Untuk menghindari pemburukan ini, maka perlu memantau kondisi keluarga yang isoman. Masih dikutip dari media sosial dr. Samuel Pola Karta Sembiring, berikut panduan memantau kondisi anaggota keluarga yang isoman:

Pasien yang memiliki gejala demam, diabetes mellitus, dan gambaran pneumonia pada foto toraks juga perlu diperketat pemantauannya karena derajat ringan atau sedang yang memiliki setidaknya satu dari ketiga faktor diatas berpotensi buruk menjadi derajat berat.

Itulah beberapa tanda gejala pasien isolasi mandiri atau isoman yang perlu dibawa ke rumah sakit. Selalu jaga kebersihan, cuci tangan, pakai masker, dan patuhi proke karena COVID-19 belum selesai.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *